Rankbank Online – Investasi properti terdiri dari dua jenis, yaitu properti konsumen dan properti produktif. Investasi properti produktif merupakan pilihan yang kelihatannya lebih rasional dibanding yang lain.
Namun, kalau Anda terbilang baru atau awam di bidang investasi properti, akan lebih baik bila Anda mengenal ciri-cirinya terlebih dulu.
Ciri-ciri umum properti produktif
Investasi properti dikatakan sebagai investasi properti yang produktif jika memiliki karakteristik sebagai berikut.
Properti produktif menghasilkan arus kas yang terukur
Dikatakan sebagai investasi properti yang produktif jika properti yang Anda miliki bisa mendapatkan return yang lebih tinggi daripada properti yang dipakai untuk keperluan pribadi.
Jadi Andai Anda memiliki tanah di pinggir jalan yang ramai, dengan nilai taksiran Rp 150 juta. Selanjutnya Anda bisa memakai lahan tersebut untuk membangun, misalnya, warung bakso permanan di lokasi tersebut.
Ketika Anda mulai jualan, ada kemungkinan perolehan keuntungan bersih sekitar Rp 4 juta. Jadi jika Anda menghitung arus kas selama setahun, berarti penghasilan Anda dikalikan 12 bulan.
Jadi dalam setahun bisnis yang Anda jalankan di properti yang Anda miliki akan menghasilkan Rp 48 juta per tahun.
Artinya dalam 5 tahun usaha bakso anda akan memiliki cash flow sebesar Rp 240 juta. Jika dalam 5 tahun usaha bakso anda telah menghasilkan cash flow sebesar Rp 300 juta maka nilai bisnis Anda sudah dua kali lebih besar ketimbang nilai asetnya.
Berpotensi mengalami kenaikan harga
Apapun jenisnya, harga properti cenderung mengalami kenaikan setiap tahun, apalagi bila didirikan di lokasi yang pertambahan penduduknya cukup pesat.
Dengan kata lain, sebuah properti akan lebih menguntungkan dari segi harga jual kembali, dengan catatan ia dibangun di lokasi strategis, misalnya: kos-kosan yang dibangun di lokasi yang perkantora atau industri.
Ditempatkan di lokasi strategis
Ukuran strategis tidaknya sebuah properti bisa dinilai dari beberapa hal, misalnya: letaknya dekat dengan pusat perbelanjaan, pusat kota, dekat dengan bandara dan terminal, dekat dengan kampus, perkantoran dan industri, dan seterusnya.
Properti yang ditempatkan di lokasi tersebut cenderung lebih masuk akal bila diubah jadi properti produktif.
Potensial
Tentunya sifat produktif pada sebuah properti berarti bangunan tersebut bisa diberdayakan guna memberikan keuntungan finansial.
Misalkan Anda memiliki rumah dengan 4 kamar yang tidak terpakai, Anda bisa mengubahnya jadi sebuah homestay yang disewakan kepada orang-orang yang ingin menghabiskan liburan di daerah tempat Anda tinggal.
Contoh lain: Andai Anda memiliki sebidang tanah berukuran 250 meter persegi di sebuah kawasan dekat stasiun, Anda bisa membangun sesuatu di sana agar tanah tersebut jadi lebih produktif dan tidak menganggur begitu saja.
Berbagai pilihan agar properti jadi produktif
Berikut dua pilihan ide untuk menjadikan properti milik Anda jadi lebih produktif dan menghasilkan:
- Dikontrakkan
Opsi ini layak dipilih bila Anda mengelola beberapa properti yang berada di lokasi strategis, misalnya dekat perkantoran atau dekat kawasan industri.
Dengan kata lain, Anda bisa mengontrakkan properti kepada orang yang membutuhkannya.
- Dijadikan kos-kosan
Kalau Anda memiliki tanah di lokasi strategis dan kebetulan bisa mendapat modal cukup besar, misalkan kurang dari 500 juta rupiah, Anda bisa membangun kos-kosan dan menyewakannya kepada mahasiswa, pasutri maupun pekerja dari luar daerah.
Kesimpulan
Memiliki properti memang jadi sesuatu yang menguntungkan. Pertama Anda bisa memanfaatkannya untuk memperoleh pendapatan pasif, dan kedua Anda bisa menanamkan investasi di bidang properti dan mengembangkannya agar memiliki nilai jual yang tinggi.
Jadi kalau punya properti menganggur, sebaiknya Anda memanfaatkannya dengan baik. Terlalu sayang sebuah properti bila dianggurkan begitu saja, jadi sebaiknya Anda mengalihkannya jadi properti produktif.